Otem adalah obat herbal yang terbuat dari madu alami. Otem ini digunakan untuk mata. Penggunaan Otem ini memang sangat perih sekali bahkan memberikan efek berdenyut sekitar satu menit setelah pemakaian. Penggunaan Otem juga pernah tayang di salah satu televisi swasta yang menyatakan bahwa Otem digunakan untuk gurah mata.
Perkenalan dengan Otem
Saya mengenal Otem pada tahun 2010. Pada saat itu, kakak saya memperkenalkan Otem sebagai obat herbal untuk membersihkan mata. Efek perih yang amat sangat membuktikan proses pengeluaran baksil yang ada di mata. Selain efek perih, mata juga akan merah dan sembab karena banyak sekali mengeluarkan air mata. Selain memberikan manfaat untuk membersihkan mata, Otem juga dapat megurangi minus. Penjelasan tersebut diperoleh dari pedagang obat herbal depan masjid dekat kampus kakak saya di daerah Bandung Utara.
Saya pun tertarik menggunakannya dengan tujuan mengurangi minus pada mata. Efek-efek yang dijelaskan kakak saya pun terbukti benar, rasa pedih, mata merah, dan berair sekitar satu menit membuat saya tak mampu membuka mata. Namun, setelah itu cukup memberi efek kesegaran. Setelah pemakaian selama satu tahun, minus mata saya berhasil turun dari -1,75 menjadi -1,5. Setelah itu saya tidak pernah menggunakannya lagi karena pada saat itu saya pindah ke Jogja dan membuat sulitnya akses untuk membeli Otem.
*Pada saat itu toko online belum seramai sekarang
Menggunakan Otem Setelah 3 Tahun
Pada saat saya rutin menggunakan Otem, bisa dibilang saya terhindar dari penyakit mata yang biasa menyerang, seperti iritasi dan bintitan. Mata saya tergolong mata yang mudah iritasi. Terkena debu sedikit saja, bisa berjam-jam gatalnya, bahkan terkena hembusan nafas pun sering kali terjadi iritasi.
Setelah saya pindah ke Jogja, saya tidak pernah lagi menggunakan Otem, kurang lebih selama 3 tahun. Kemudian, saya memperoleh informasi bahwa Otem dijual oleh pedagang di depan Masjid Kampus. Saya langsung membelinya dan siap menggunakan Otem kembali. Setelah satu tahun pemakaian, tidak ada efek yang berarti. Setelah habis, saya tidak melanjutkan penggunaan Otem.
Kepo Kandungan Otem
Ketika saya tinggal di Jakarta, mata saya kembali bermasalah. Hal ini mungkin karena polusi yang cukup berat membuat mata saya mudah sekali mengalami iritasi. Teringat kembali akan Otem, saya pun berniat membelinya di Toko Online. Namun sebelum itu, saya cukup penasaran juga mengapa Otem berkhasiat untuk mata yang membuat saya menggunakan Otem cukup lama. Berdasarkan hasil pencarian, 100% Otem itu berbahan dasar madu. Karena pH madu tidak cocok dengan mata, maka menimbulkan rasa perih yang luar biasa. Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa Otem dapat menyembuhkan penyakit mata. Lebih baik penggunaan Otem dihindari karena rasa pedih tersebut merupakan bentuk iritasi yang amat dahsyat dan dapat berakibat buruk pada mata. Hanya itulah informasi yang saya peroleh. Dasar nakal, saya akhirnya tetap membeli dua botol Otem dari Toko Online karena sebelumnya mata saya baik-baik saja sehingga tak masalah saya menggunakannya kembali.
Akhir Cerita
Pada suatu hari, mata saya mengalami iritasi ringan. Karena obat tetes mata biasa tidak pernah berpengaruh pada mata saya, maka saya gunakan Otem. Sebelumnya saya pernah menggunakan Otem saat mengalami iritasi ringan dan itu tidak masalah bahkan membaik. Namun, hari itu berbeda. Setelah rasa perih kurang lebih satu menit, mata saya tetap merah, bahkan malah bertambah gatal. Gatal terjadi di balik kelopak mata atas dan juga bawah. Gatal itu amat sangat parah dan ternyata mata saya bengkak. Untungnya saya hanya menggunakan Otem sebelah mata saja. Saya langsung membilasnya dengan air dan mengompresnya. Gatal menurun tetapi masih terasa. Saya ingat masih memiliki obat tetes mata, langsung saya teteskan obat tetes tersebut, dan syukurlah rasa gatal mulai hilang namun merah dan bengkak masih ada.
Setelah itu, saya putuskan untuk tidak menggunakan Otem lagi. Mata saya mungkin sudah tidak cocok menggunakannya atau memang cairan Otem yang kental malah membuat kotoran menumpuk di balik kelopak mata dan sulit keluar. Tentu itu memberikan rasa gatal dan ganjalan di mata. Sungguh tidak enak. Alhasil, 1,5 botol Otem yang masih tersisa saya buang dan lebih baik saya menggunakan obat tetes mata yang sudah teruji penggunaan dan khasiatnya yang dijual di toko obat.
Saya yakin bahwa Otem memang bukan untuk mata. Ketidakcocokan zat tersebut bisa jadi dapat membuat kerusakan pada jaringan mata. Mungkin saja beberapa tahun lalu, mata saya baik-baik saja dan bisa recovery. Tapi mungkin untuk saat ini lebih baik kita menjaga mata kita dari zat-zat yang belum teruji penggunaanya. Walaupun itu obat herbal, jika berbahaya sebaiknya dihindari.
Wah terima kasih sharing nya gan, baru bgt paket pembelian otem sampai tp mau pakai jd ragu 😅
BalasHapussama-sama, semoga membantu. Kita memang perlu cermat dalam menggunakan obat apalagi jika digunakan pada oragan atau bagian tubuh yang vital.
HapusMakasih infonya, saya juga baru mau coba otem setelah sebulan yg lalu sy membelinya, cuma sebelum sy teteskan ke mata sy, saya coba teteskan ke tangan saya dan kok bentuknya bukan cair tetapi kental seperti madu ,langsung deh sy cari tau lwt google dan ketemu blog mas Diva. Makasih infonya. Akhirnya sy kembali menggunakan Cendo Catarlent lg buat mata saya yg mulai berkatarak sebelah kanan.
BalasHapusBetul sekali, kandungan otem itu mayoritas madu. Tidak ada keterangan yang jelas apakah madu cocok diteteskan pada mata. Rasa perih pasti terjadi karena kandungan pH-nya yang tidak sesuai dan dapat mengiritasi mata. Benar, lebih baik menggunakan obat yang sudah diresepkan dokter saja. Apalagi ini untuk mata yang merupakan organ vital. Terima kasih.
Hapus