Salah satu cita-citaku yang sampai saat ini belum tercapai adalah menjadi seorang dosen. Aku senang belajar dan berbagi kepada orang lain serta menggali hal-hal baru khususnya di bidang keilmuan yang aku suka. Hanya saja, ada berbagai kendala yang membuat cita-citaku ini terhambat, terutama karena pekerjaanku saat ini. Tidak ada waktunya untuk mengajar dan tidak ada kesempatannya. Selain itu, ada hal-hal lain yang terutama terkait kapabilitas yang belum dapat aku penuhi. Namun, syukur alhamdulillah, berkat info dari teman dan juga keinginan yang kuat untuk mempertahankan ilmu saat sarjana, aku diberi kesempatan menjadi tutor di UT. Tidak terasa pula, saat ini sedang menjalani semester yang kelima, atau sudah 2 tahun lebih aku menjadi Tutor.
Apa itu Tutor?
Pada prinsipnya kuliah di UT itu adalah belajar mandiri. Oleh karena itu, untuk menunjang hal tersebut, UT mempunyai program bantuan belajar dengan nama Tutorial Online atau disingkat Tuton. Tuton ini layaknya website e-learning pada umumnya, di mana mahasiswa dapat mengakses website tersebut. Dalam website tersebut berisi 8 sesi pertemuan yang tiap sesinya dibuka setiap minggunya. Setiap sesi berisi materi yang dapat dipelajari secara mandiri, kuis, dan diskusi yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. Selain itu, terdapat tugas juga yang hanya tersedia di sesi 3, 5, dan 7.
Fungsi Tutor sebagai fasilitator pembelajaran bertugas untuk memberikan feedback dan penilaian atas diskusi dan tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa. Tambahan tugas tutor lainnya adalah membuat video pengantar di setiap sesinya. Secara umum, tutor tidak mengajar tetapi lebih ke mematik diskusi, meskipun seringkali upaya mematiknya jarang direspons oleh mahasiswa.
Tutor direkrut secara terbuka oleh UT yang dibuka kepada dosen maupun praktisi minimal lulusan Magister. Pihak UT secara aktif selalu membuka lowongan tutor beberapa bulan sebelum sesi pertama tuton dimulai sesuai kebutuhannya.
Pada program studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang memiliki mata kuliah praktikum, tidak hanya Tutor, tetapi ada pula yang namanya Pembimbing Studio. Sama seperti Tutor, hanya ada tugas tambahan untuk Pembimbing Studio, yaitu melakukan bimbingan secara online setiap minggunya, bimbingan dilakukan dengan cara pemberian materi, diskusi, dan menyakan update progress pengerjaan studio. Bimbingan studio ini dilakukan selama 12 sesi.
Menjadi tutor ini menjadi salah satu side hustle yang memberikan kenyamanan buat hidupku. Keilmuan-ku di PWK terus terasah karena terus berdiskusi dengan mahasiswa, mencari sumber-sumber materi yang terupdate, dan memang pada dasarnya aku menyukai bidang ini. Kemampuanku dalam berkomunikasi dan presentasi terus terasah karena di pekerjaan utamaku, kemampuan tersebut tidak terlalu terasah karena mengingat masih ada hierarki, jabatan, dan pembagian kerja yang membatasi itu semua.
Penghasilan?
Tentu tidak dapat diharapkan dengan sungguh-sungguh penghasilan sebagai Tutor ini. Jika dibayangkan dengan dosen ya sangat jauh. Tapi memang tujuanku menjadi Tutor adalah terus mengasah keilmuan dan memanfaatkan waktu luang.
Sampai saat ini, aku masih ingin sekali untuk menjadi dosen. Kapabilitas yang masih sangat kurang dalam diri aku pun, aku coba untuk terus diperbaiki dan ditingkatkan, Selain itu, keinginan untuk bersekolah kembali pun masih ada meskipun sedikit menurunkan tingkat ambisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar