Beratnya kehidupan di tahun 2020 memang dirasakan oleh seluruh manusia di belahan bumi manapun, termasuk saya pribadi. Di hari terakhir 2020 memang waktu yang tepat bagi saya sedikit melihat ke belakang, melihat dari awal hingga akhir tahun 2020 yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Walaupun berat, tapi banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil selama satu tahun ke belakang tersebut.
Keputusan untuk menyewa sebuah rumah di kawasan Matraman selama satu tahun menjadi keputusan yang saya sesali. Harapan awal dengan menyewa sebuah rumah akan membuat produktivitas, kenyamanan, dan keamanan saya menjadi lebih baik ternyata semua itu itu terjadi. Rasa ingin kembali menyewa sebuah kamar kos muncul dalam diri, namun hal tersebut tidak dapat mudah dilakukan karena sudah terlanjur menyewa rumah selama satu tahun. Hal tersebut terjadi karena bertemu dengan Ketua RT yang sombong dan mata duitan, pemilik kontrakan yang selalu menjual kesedihan untuk meminta berbagai hal, serta kondisi rumah yang panas dan airnya kotor. Ketidakbetahan muncul seketika di awal-awal bulan saat menempati rumah tersebut.
Beban pekerjaan pun terus menghimpit membuat saya cukup tertekan dan selalu mengeluh. Pasalnya, sebagai seorang staf seharusnya saya masih dalam bimbingan atasan langsung. Namun di beberapa kegiatan penting, atasan saya langsung tersebut menghilang dengan berbagai alasan. Hal tersebut membuat beban pekerjaan saya semakin besar. Keluh kesah selalu muncul sebagai dampak tekanan pekerjaan yang berlebih.
Dibalik itu semua, alhamdulillah, Covid-19 tidak memengaruhi pendapatan saya. Alhasil saya masih dapat hidup berkecukupan tanpa takut kekurangan. Tempat tinggal pun sudah dibayar selama satu tahun penuh sehingga tidak takut diusir karena kesulitan untuk membayar. Selain itu pula, gaya hidup yang sederhana membuat saya bisa menabung dan diberi kesempatan untuk membeli rumah walaupun dengan sistem kredit.
Tahun 2020 merupakan tahun ujian. Tekanan, kesabaran, kebahagiaan, dan keputusan menjadi hal-hal yang diuji. Hingga akhir tahun ini, saya belum merasa lulus tapi saya bisa melaluinya. Saya merasa lebih bijak dalam menghadapi berbagai perbedaan, lebih tenang dalam menghadapi tekanan, dan berpikir jernih dalam mengambil keputusan.
Besok, tahun 2021 kita tahu apakah pandemi ini masih terjadi atau tidak. Setidaknya dengan telah melewati 2020, kita jauh lebih siap dalam menghadapi kejadian berat di hari-hari berikutnya. Tentunya harapan agar 2021 menjadi tahun yang lebih baik, sangat diharapkan semua orang. Mari kita belajar dari tahun sebelunya dan menyongsong untuk tahun berikutnya.
Selamat tahun baru 2021.