Sedikit Upaya Peningkatan Kapasitas Di Tengah Wabah Virus Corona


Dua bulan setelah virus corona menjadi pandemi di Wuhan, memang seharusnya Indonesia harus segera mawas diri. Berbagai informasi telah menyebutkan bahwa virus ini sangat mudah menular. Virus tersebut keluar bersamaan dengan cipratan yang dikeluarkan oleh si penderita saat batuk. Virus ini juga dapat bertahan di udara bebas dalam kurun waktu yang cukup lama. Informasi terakhir yang saya baca, virus corona dapat bertahan paling lama sekitar 8 jam di udara bebas, walaupun hal tersebut tergantung dengan kondisi suhu dan kelembaban udara. Di awal kemunculan virus tersebut, pemerintah belum melakukan gerakan yang masif untuk menangulangi virus tersebut. Sejauh ini, hanya pemeriksaan suhu tubuh, karantina, dan penyemprotan disinfektan bagi para pendatang dari negara-negara yang diduga membawa virus tersebut. Sampai akhirnya beberapa orang yang terjangkit virus dan meluas hingga memakan korban meninggal barulah ada muncul upaya-upaya yang dilakukan. 

Dalam teori kebencanaan, risiko terburuk yang terjadi saat mengalami suatu bencana atau wabah dapat diminimalisir dengan kapasitas. Kapasitas adalah kemampuan masyarakat dalam menghadapi suatu bencana atau wabah. Bencana atau wabah pasti terjadi namun kerugian yang dialami dapat dikurangi apabila masyarakat siap dan mengetahui bagaimana cara menghadapinya.

Virus dapat berkembang biak dengan jumlah yang sangat banyak. Apalagi virus corona ini berdasarkan informasi telah bermutasi menjadi lebih kuat. Kita harus memahami juga bahwa pada gejala awal terkena virus ini, banyak yang menunjukan gejala flu ringan bahkan ada yang tidak memiliki gejala apapun. Adapula orang yang healthy carrier atau orang sehat namun memiliki virus di dalam tubuhnya dan dapat menularkannya ke orang lain. Oleh karena itu, pemerintah menyarankan physical distancing, menjaga jarak dengan orang lain hingga akhirnya diupayakan untuk berada di rumah saja untuk mengurangi interaksi langsung dengan orang lain.

Namun sayangnya, kapasitas masyarakat kita cukup lemah. Salah satu faktor dari kapasitas adalah filter dalam memperoleh informasi terkait virus corona. Banyak hoax tentang virus corona yang membuat kegelisahan. Kegelisahan yang berlebihan mengakibatkan stres dan akhirnya berdampak pada melemahnya daya tahan tubuh. Pengaruh dari kegelisahan sendiri adalah terjadinya panic buying. Hal ini terjadi karena ketakutan masyarakat kekurangan bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya. Tidak hanya itu, para pengepul pun ramai-ramai memborong masker dan handsanitizer karena tahu kedua barang ini akan dicari di masa-masa seperti saat ini. Oh ya satu lagi adalah kegelisahan yang diperparah karena kondisi cenderung memburuk. Hal ini membuat ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin tinggi, kebencian hingga ubun-ubun kepala, hingga akhirnya merasa kegagalan dalam sistem pemerintahan.

Di rumah aja dan working from home merupakan anjuran simpel yang banyak sekali manfaatnya. Dengan kita hanya berada di rumah, risiko tertular menjadi semakin minim. Dengan berada di rumah, produktivitas tidak boleh kendor bahkan semakin banyak yang bisa kita lakukan. Selain bekerja, kita juga dapat berolah raga, bahkan istirahat pun akan semakin maksimal. Ditambah lagi tidak perlu panik dan stres secara berlebihan, itu merupakan cara-cara untuk dapat meningkatkan kapasitas diri untuk meminimalisir dari risiko terkena virus corona.

Pemerintah hanya menganjurkan, bukan melarang. Saya pun menyadari banyak  sekali masyarakat yang memperoleh upah harian, untuk itu diharapkan masyarakat yang keluar rumah bisa menggunakan alat pelindung diri yang cukup dan tetap menjaga jarak dengan orang lain. Hal inilah mengapa pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan locked down sepenuhnya karena yang akan sangat berdampak adalah masyarakat dengan upah harian. Kenyataannya masih banyak masyarakat bandel, tidak mengenakan alat pelindung diri yang cukup, masih suka berkerumun bahkan sampai liburan, dan tidak sadar pentingnya menjaga jarak dengan orang lain. Ayo teman-teman semua, mari meningkatkan kapasitas masing-masing, ingatkan orang di sekitar kita juga, dan jangan lupa berdoa agar wabah ini segara berakhir. Selalu berpikir positif dan selalu jaga kesehatan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Pilihan Jalan

Hari Terakhir Penggunaan Otem

Operasi Gigi Geraham Bungsu RSKGM FKG UI