Senin, 12 April 2021

Bali Di Masa Pandemi Covid-19



Dikunjungan aku ke Bali yang kedua di masa pandemi Covid-19 ini, kondisi Bali khususnya wilayah Badung masih sepi. Tentunya terdapat perubahan pada saat November 2020 dan April 2021 ini. Tempat makan dan toko sudah mulai buka walau tak seramai hari biasanya. Hal tersebut dituturkan sekaligus dikeluhkan oleh driver yang aku pesan lewat aplikasi untuk mengantarkan aku ke beberapa lokasi di Bali.

Pandemi Covid-19 ini tentunya memang jadi guncangan terdahsyat bagi Bali yang sangat mengandalkan sektor pariwisata. Sektor pariwisata dan sektor lainnya yang berhubungan erat dengan pariwisata benar-benar lumpuh total selama satu tahun ini. Hal ini dikarenakan pembatasan aktivitas dan perjalanan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tentunya, Bali pernah mengalami guncangan juga, bom Bali dan erupsi Gunung Agung, namun sektor pariwisata dapat segera pulih.

Guncangan Covid-19 menjadi momen untuk berbenah bagi Bali. Pemerintah pusat maupun daerah berupaya semaksimalkan mungkin untuk pemulihan ekonomi Bali. Dua sektor yang diupayakan untuk bangkit adalah prtanian dan UMKM. Namun, pertumbuhan kedua sektor tersebut tak mampu mengungkit perekonomian Bali. Pertumbuhan sektor pertanian tentunya tidak sekencang sektor pariwisata, begitu pula dengan UMKM yang sangat terkait dengan sektor pariwisata.

Tapi secercah harapan masih ada pada sektor UMKM. Perkembangan teknologi digital tentunya memberikan kemudahan di sisi promosi dan transaksi pembayaran. Ekosistem ekonomi digital inilah yang dikembangkan agar sektor UMKM tetap hidup. Satu hal lagi yang penting adalah dari pemodalan. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan subsidi bunga pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mengeluarkan produk KUR Super Mikro yang jumlah plafond-nya tidak dibatasi. KUR Super Mikro ini diprioritaskan untuk ibu rumah tangga, karyawan yang terkena PHK, dan karyawan yang bekerja di sektor pariwisata.

Bagi pelaku usaha formal tentunya terdapat insentif perpajakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Tentunya ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha dengan adanya relaksasi perpajakan. DJP Kantor Wilayah Bali telah melakukan sosialisasi pada berbagai media mengenai insentif perpajakan tersebut.

Upaya vaksinasi juga menjadi prioritas di Bali agar pariwisata bisa cepat pulih kembali. Aku pribadi sangat berharap Bali, Indonesia, bahkan seluruh dunia bisa kembali pulih atas pandemi ini. Pandemi Covid-19 ini menjadi pelajaran yang besar bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekhawatiran Komunikasi

Sehubungan aku lagi membaca buku berjudul  Intercultural Communication , jadi terpikir untuk membahas sedikit tentang komunikasi. Lebih tepa...